sabda Rasulullah SAW:

Maksudnya: “Sesungguhnya Allah Taala tidak memandang gambaran rupa kamu dan tidak kepada bangsa kamu dan tidak kepada harta benda kamu tapi Dia memandang hati kamu dan amalan-amalan kamu.” (Riwayat At Tabrani)


Tuesday, November 16, 2010

HAKIKAT HAJI MENURUT PARA SUFI


Tahun 2010 
Wukuf di Arafah 15/11/2010 (Arab Saudi)
Kerajaan Malaysia (JAKIM) isytihar Puasa sunat Arafah jatuh pada 16/11/2010 

          Haji itu wajib bagi setiap Muslim yang berakal sehat yang mampu melaksanakannya dan telah mencapai kedewasaan. Haji itu adalah memakai pakaian haji (ihram) pada tempat yang ditentukan, singgal di A’rafah, mengelilingi Ka’bah, dan berlari antara Shafa dan Marawah. Tidak diperbolehkan memasuki kawasan suci tanpa berpakaian ihram. Kawasan suci (haram) disebut demikian karena di situ terdapat Makam Ibrahim. Ibrahim as mempunyai dua makam: makam badannya, yakni, Mekkah dan makam ruhaninya, yakni, persahabatan (dengan Tuhan).
            Barangsiapa mencari makam badaniahnya, dia harus menafikan semua hawa nafsu dan kesenangan, memakai pakaian ihram, mencegah dari perbuatan yang dihalalkan, mengendalikan sepenuhnya semua indra, hadir di Arafah dan dari sana menuju Muzdalifah dan Masy’ar Al-Haram, mengambil batu-batu dan mengelilingi Ka’bah, mengunjungi Mina dan tinggal di sana tiga hari, melemparkan batu-batu dengan cara yang sudah ditentukan, memotong rambutnya, melaksanakan kurban dan memakai pakaian biasa (sehari-hari).
Tetapi barang siapa mencari makam ruhaniahnya, harus menafikan pergaulan dengan sesamanya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kesenangan-kesenangan, dan tidak berpikir lain selain tentang Tuhan. Kemudian dia harus singgah di “Arafatnya makrifat dan dari sana pergi ke Muzdalifahnya persahabatan, dan dari sini menyuruh hatinya untuk mengelilingi Ka’bahnya penyucian Ilahi, dan melemparkan batu-batu hawa nafsu dan pikiran-pikiran kotor di Mina keimanan, dan mengorbankan jiwa rendahnya di altar musyahadat dan sampai pada makam persahabatan. Memasuki makam badaniah berarti aman dari musuh-musuh dan pedang-pedang mereka, tetapi memasuki makam ruhaniah berarti aman dari keterpisahan (dari Tuhan) dan akibat-akibatnya.
Muhammad bin Al-Fadhl mengatakan, “Aku heran pada orang-orang yang mencari Ka’bah-Nya di dunia ini. Mengapa meraka tidak berupaya melakukan musyahadat tentang-NYa di dalam hati mereka? Tempat suci kadangkala mereka capai dan kadangkala mereka tinggalkan, tetapi musyahadat bisa mereka nikmati selalu. Jika mereka harus mengunjungi batu (Ka’bah), yang dilihat hanya setahun sekali, sesungguhnya meraka lebih harus mengunjungi Ka’bah hati, di mana Dia bisa dilihat tiga ratus enam puluh kali sehari semalam. Tetapi setiap langkah mistikus adalah simbol perjalanan menuju Mekkah, dan bilamana ia mencapai tempat suci ia menerima jubah kehormatan, bagi setiap langkah.”
Dan Abu Yazid mengatakan, “Pada hajiku yang pertama aku hanya melihat Ka’bah, kedua kalinya, aku melihat Ka’bah dan Tuhannya Ka’bah, dan ketiga kalinya, aku hanya melihat Tuhan saja.” Pendeknya, tempat suci ada di mana musyahadat ada.
Karena itu, yang sebenarnya bernilai bukalah Ka’bah, melainkan kontemplasi (musyahadat) dan pelenyapan (fana’) di dalam istana persabatan, dan melihat Ka’bah merupakan sebab tidak langsung. Tetapi, kita harus tahu bahwa setiap sebab bergantung pada pencipta sebab-sebab, dari tempat tersembunyi mana pun kuasa ilahi tampak, dan dari mana pun keinginan si pencari bisa dipenuhi. Tujuan mistikus dengan melintas belantara dan padang pasir bukanlah tempat suci itu sendiri.
Tujuan mereka adalah mujahadat dalam suatu kerinduan yang membuat mereka tak bisa tenang, dan kelenyapan dalam cinta yang tak pernah berakhir. Seseorang datang kepada Junayd. Junayd bertanya kepadanya dari mana ia datang, Ia menjawab, ” Aku baru saja melakukan ibadah haji.”
“Dari saat engkau permata kali berjalan dari rumahmu, apakah engakau juga telah meninggalkan semua dosa?” tanya Junayd.
“Tidak,” jawab orang itu.
“Berarti,” kata Junayd, “engkau tidak mengadakan perjalanan. Di setiap tahap dimana engkau beristirahat di malam hari, apakah engkau telah melintas sebuah makam di jalan menuju Allah?”
“Tidak”.
“Berarti engkau tidak menempuh perjalanan tahap demi tahap. Ketika engkau mengenakan pakaian ihram di tempat yang ditentukan, apakah engkau membuang sifat-sifat manusiawi sebagaimana engkau melepaskan pakaian-pakaian sehari-harimu?”
“Tidak.”
“Berarti engkau tidak mengenakan pakaian haji. Ketika engkau singgah di Arafah, apakah telah singgah barang sebentar dalam musyahadat kepada Tuhan?”
“Tidak.”
“Berarti engkau tidak singgah di Arafat. Ketika engkau pergi ke Muzdalifah dan mencapai keinginanmu, apakah engkau sudah meniadakan semua hawa nafsu?”
“Tidak.”
“Berarti engkau tidak pergi ke Muzdalifah. Ketika engkau mengelilingi Ka’bah, apakah engkau sudah memandang keindahan non material Tuhan di tempat suci?”
“Tidak”
“Berarti engaku tidak mengelilingi Ka’bah. Ketika engkau lari antar Shafa dan Marwah, apakah engkau telah mencapai peringkat kesucian dan kebajikan?”
“Tidak.”
“Berarti engakau tidak lari. Ketika engkau datang ke Mina, apakah semua keinginanmu sirna?”
“Tidak.”
“Berarti engkau belum mengunjungi Mina. Ketika engkau sampai di tempat penyembelihan dan melakukan kurban, apakah engkau telah mengurbankan segala hawa nafsu?”
“Tidak.”
“Berarti engkau tidak berkurban. Ketika engkau melemparkan batu-batu, apakah engkau telah melemparkan pikiran-pikiran hawa nafsu yang menyertaimu?”
“Tidak.”
“Berarti engkau belum melemparkan batu-batu, dan engkau belum melaksanakan ibadah haji. Kembalilah dan lakukan ibadah haji seperti yang telah kugambarkan supaya engkau bisa sampai pada makam ibrahim.”
Selanjutnya, haji ada dua macam :
1. dalam ketidakhadiran (dari Tuhan) dan
2. dalam kehadiran (bersama Tuhan).
Sesesorang yang tidak hadir dari Tuhan di Mekkah, maka ia dalam kedudukan yang seolah-olah ia tidak hadir dari Tuhan di rumahnya sendiri, dan seseorang yang hadir bersama Tuhan di rumahnya sendiri, maka ia berada dalam kedudukan yang seolah-olah ia hadir bersama Tuhan di Mekkah.
Haji adalah suatu tindakan mujahadat untuk memperoleh musyahadat, dan mujahadat tidak menjadi sebab langsung musyahadat melainkan hanya sarana untuk mencapai musyahadat. Maka dari itu, karena sarana tidak mempunyai pengaruh lebih jauh atas realitas segala hal, tujuan haji yang sebenarnya bukanlah mengunjungi Ka’bah, melainkan untuk memperoleh musyahadat tentang Tuhan. 

Ka’bah VS Hati Wali

Diriwayatkan oleh Syaikh Syamsuddin at-Tabrizi bahwa suatu hari ketika Syaikh Abu Yazid al-Busthami sedang dalam perjalanan menuju Makkah untuk menunaikan ibadah haji, beliau mengunjungi seorang sufi di Bashrah. Secara langsung dan tanpa basa-basi, sufi itu menyambut kedatangan beliau dengan sebuah pertanyaan: “Apa yang anda inginkan hai Abu Yazid?”.
Syaikh Abu Yazid pun segera menjelaskan: “Aku hanya mampir sejenak, karena aku ingin menunaikan ibadah haji ke Makkah”.

“Cukupkah bekalmu untuk perjalanan ini?” tanya sang sufi.
“Cukup” jawab Syaikh Abu Yazid.
Ada berapa?” sang sufi bertanya lagi.
“200 dirham” jawab Syaikh Abu Yazid.

Sang sufi itu kemudian dengan serius menyarankan kepada Syaikh Abu Yazid: “Berikan saja uang itu kepadaku, dan bertawaflah di sekeliling hatiku sebanyak tujuh kali”.
Ternyata Syaikh Abu Yazid masih saja tenang, bahkan patuh dan menyerahkan 200 dirham itu kepada sang sufi tanpa ada rasa ragu sedikitpun. Selanjutnya sang sufi itu mengungkapkan: “Wahai Abu Yazid, hatiku adalah rumah Allah, dan ka’bah juga rumah Allah. Hanya saja perbedaan antara ka’bah dan hatiku adalah, bahwasanya Allah tidak pernah memasuki ka’bah semenjak didirikannya, sedangkan Ia tidak pernah keluar dari hatiku sejak dibangun oleh-Nya”.
Syaikh Abu Yazid hanya menundukkan kepala, dan sang sufi itupun mengembalikan uang itu kepada beliau dan berkata: “Sudahlah, lanjutkan saja perjalanan muliamu menuju ka’bah” perintahnya.
Syaikh Abu Yazid al-Busthami adalah seorang wali super agung yang sangat tidak asing lagi di hati para penimba ilmu tasawuf, khususnya tasawuf falsafi. Beliau wafat sekitar tahun 261 H. Sedangkan Syaikh Syamsuddin at-Tabrizi (yang meriwayatkan kisah di atas) adalah juga seorang wali besar (wafat tahun 645 H.) yang telah banyak menganugerahkan inspirasi dan motivasi spiritual kepada seorang wali hebat sekaliber Syaikh Jalaluddin ar-Rumi, penggagas Tarekat Maulawiyah (wafat tahun 672 H.).
Namun siapakah sang sufi itu?. Nampaknya, kewalian yang ia miliki jauh lebih tinggi dari ketiga imam ternama di atas. Siapakah gerangan ia…?!?
Sumber : azisnawadi.com

Saturday, November 13, 2010

Rahsia disebalik doa antara 2 sujud



 

Saya ingin mengajak para pembaca semua untuk bermuhasabah mengenai solat yang kita lakukan saban hari. Selama kita bersolat ni, adakah kita memahami maksud ayat atau doa yang kita lafazkan? Tahukah anda bahawa, salah satu cara bagaimana untuk kita dapat solat dengan khusyuk adalah kita faham maksud setiap bacaan yang kita lafazkan?
Dalam entri kali ini, saya ingin mengajak anda untuk menghayati ‘rahsia di sebalik doa antara 2 sujud‘ yang kita baca setidak-tidaknya 17 kali setiap hari.
Sedarkah kita betapa BESARNYA makna doa yang kita sering lupakan ini. Itulah doa semasa duduk antara dua sujud.
Dalam tidak sedar. Setiap hari kita memohon didalam solat kita…tetapi sayangnya, kita hanya memohon tanpa memahami. Sekadar menyebut dibibir, tetapi tidak tersentuh di hati, kerana kita gagal memahami maksud bacaan yang kita buat.

Marilah kita mula menghayati maksud doa ketika kita duduk di antara dua sujud semasa solat.

Dengan rendah hati, nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah melalui doa ini.
  • Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku)”
Diam sejenak, hayatilah maksud ini semasa membuat bacaan. Buka dada dan diri kita untuk menerima ampunan dari Allah seperti membuka diri ketika merasakan hembusan angin sepoi-sepoi atau menerima curahan air hujan ketika kita masih kecil.
Tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah. Ulangi permintaan itu beberapa kali hingga kita merasakan ketenangan.
Kemudian sampaikanlah permintaan kedua,
  • Warhamni (sayangi aku)”
Diam dan tundukkanlah diri kita untuk menerima kasih-sayang Allah yang tak terhitung besarnya.
Bukalah dada kita seluas-luasnya agar semakin banyak kasih-sayang Allah yang kita terima. Ulanglah beberapa kali hingga kita merasa cukup.
Kemudian, berturut-turut sampaikanlah permintaan-permintaan berikut dengan cara sebagaimana tersebut di atas, satu persatu.
  • Wajburnii (tutuplah aib-aibku)”
  • Warfa’nii (angkatlah darjatku)”
  • Warzuqnii (berilah aku rezeki)”
  • Wahdinii (berilah aku petunjuk)”
  • Wa’Aafinii (sihatkan aku)”
  • Wa’fuannii (maafkan aku)”
Setelah selesai, diamlah sejenak, kemudian lahirkan rasa syukur kita kepada Robbi.

          
Lihatlah, betapa besarnya maksud dan nilai doa ini. Ia adalah satu doa yang kita hanya baca begitu saja (tanpa memahami maksudnya). Dalam tidak kita sedar selama ini, kita sebenarnya seperti sedang berpura-pura memohon sesuatu. Kerana kita memohon, tapi tidak memahami apa yang dipohon.
Sekian, renung-renungkan. 
Sebaik-baik manusia ialah orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain. (Hadis riwayat Al-Qudhi)

Tuesday, November 2, 2010

Nasihat sepanjang zaman. Amalkanlah dan sampaikan ...


Petikan daripada seseorang insan ... 

Perkara-perkara yang membuat kita hilang ingatan dan tumpul minda
      ·         Kurangkan makan bawang besar
      ·         Kurangkan makan berempah
      ·         Kurangkan makan ketumbar kering
      ·         Kurangkan menonton hiburan
      ·         Kurangkan membaca majalah hiburan
      ·         Kurangkan ketawa yang panjang atau terbahak-bahak
      ·         Kurangkan minuman air batu,air dalam tin(100 plus dan lain2)
      ·         Kurangkan makan organ dalaman ayam terutamanya kanak2
·         Jangan makan kepala ikan


·         Jangan minum air yang ada semut
·         Jangan tidur selepas subuh
·         Jangan tidur selepas asar
·         Jangan tidur selepas makan
·         Jangan makan terlalu kenyang
·         Jangan makan berat selepas jam 9.00 malam
·         Jangan menyapu rumah pada waktu malam
·         Jangan makan yang masam-masam berlebihan
·         Jangan dicampur makan laut dan darat dalam satu hidangan
·         Jangan minum susu selepas memakan daging/ayam

Perkara-perkara yang perlu diamalkan
·         Selalu makan buah manisan seperti kurma dan lain2
·         Selalu makan makanan yang panas2
·         Selalu memakan kekacang seperti kacang soya @ badam dan lain2
·         Selalu minum air masak
·         Selalu makan ulam2
·         Selalu mengamalkan pandangan hijau
·         Selalu bersenam
·         Selau menggunakan imajenasi otak
·         Banyakkan memakan makanan berasaskan gandum/soya
·         Banyakkan aktiviti berkhemah di hutan/pantai(yang mempunyai pokok) kerana disitulah terdapat banyak ion2 negetif dan cahaya matahari infra merah (terutama pada waktu pagi) yang amat diperlukan oleh tubuh badan,kerana hanya kawasan seperti ini sahaja yang mempunyai % yang cukup untuk kegunaan kita seharian berbanding dalam bangunan batu ianya terlalu sedikit
·         Jangan ego
·         Jangan dengki pada orang lain
·         Jangan makan dari sumber yang tidak halal
·         Jangan memberi anak makan makanan dari sumber yang tidak halal
·         Jangan makan makanan yang ada pewarna
·         Jangan makan makanan yang ada pengawet
·         Jangan mengunakan minyak masak lebih dari 2 kali
·         Jangan mandi selepas 9.00malam


......dan yang paling penting dibawah ini........
selamat beramal.....

Jangan sengaja lewatkan solat.
Perbuatan ini Allah tidak suka.
Kalau tertidur lain cerita.
 
Jangan masuk ke bilik air tanpa memakai alas
kaki (selipar).
Takut kalau-kalau terbawa keluar najis,
mengotori seluruh rumah kita.
 
Jangan makan dan minum dalam
bekas yang pecah atau sumbing.
Makruh kerana ia membahayakan.

Jangan biarkan pinggan mangkuk yang telah
digunakan tidak berbasuh.
Makruh dan mewarisi kepapaan.

Jangan tidur selepas solat Subuh, nanti
rezeki mahal
(kerana berpagi-pagi itu membuka pintu
berkat).

Jangan makan tanpa membaca BISMILLAH dan doa makan.
Nanti rezeki kita dikongsi syaitan.

Jangan keluar rumah
tanpa niat untuk membuat kebaikan.
Takut-takut kita mati dalam
perjalanan.

Jangan pakai sepatu atau selipar yang
berlainan pasangan.
Makruh dan mewarisi kepapaan.

Jangan biarkan mata liar di perjalanan.
Nanti hati kita gelap
diselaputi dosa.

Jangan menangguh taubat bila berbuat
dosa kerana mati boleh datang
bila-bila masa.

Jangan ego untuk meminta maaf pada
ibu bapa dan sesama manusia
kalau memang kita bersalah.
Jangan mengumpat sesama rakan
taulan. Nanti rosak persahabatan kita
hilang bahagia.

Jangan lupa bergantung kepada ALLAH
dalam setiap kerja kita.  
  Nanti     kita sombong apabila berjaya.
Kalau gagal kecewa pula.

Jangan bakhil untuk bersedekah.
Sedekah itu memanjangkan umur
dan memurahkan rezeki kita.

Jangan banyak ketawa. Nanti mati jiwa.

Jangan biasakan berbohong, kerana ia adalah
ciri-ciri munafik dan
menghilangkan kasih orang kepada kita.

Jangan suka menganiaya manusia atau haiwan. Doa
makhluk yang teraniaya
cepat dimakbulkan ALLAH.

Jangan terlalu susah hati dengan urusan dunia..
Akhirat itu lebih utama
dan hidup di sana lebih lama dan kekal selamanya.

Jangan mempertikaikan kenapa ISLAM itu berkata JANGAN.
Sebab semuanya untuk keselamatan kita.

ALLAH lebih tahu apa yang terbaik
untuk hamba ciptaanNya.

Edarkan kepada semua saudara islam yang anda kenal !!

Wasalam

"Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun"
(Sabda Rasulullah SAW)
 

"Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
 
(Surah Al-Ahzab:71)

Monday, November 1, 2010

360 sedekah yang mesti dilangsai setiap hari = solat dhuha
  mohd hafizuddin hasan dan **sedikit percambahan dari zba ...
 sinambungan dari ......http://ahlibarokah.blogspot.com/



Assalamualaikum semua .Puji dan puja itu sememangnya layak hanya bagi Allah tuhan pencipta . Selawat dan salam keatas junjungan nabi Muhammad s.a.w , keluarganya , sahabatnya sekalian .Kehidupan diatas dunia ini bukanlah kehidupan semata-mata , namun ia menuntut kita membalas budi Allah s.w.t yang menghidupkan kita , memberi makan-minum kepada kita dan sebagainya .Bahkan Allah pernah merakamkan hikmah IA mencipta manusia adalah untuk melihat siapakah antara mereka yang terbaik amalannya .Itu jika dipandang kepada konteks kita dengan Allah s.w.t . Namun sesungguhnya kita juga mempunyai hutang ataupun sedekah yang mesti ditunaikan setiap hari .Dan sedekah itu nilainya 360 .Dimanakah muncul bilangan sedekah ini?
Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda :
في الإنسان ثلثمائة وستون مفصلا فعليه أن يتصدق عن كل كل مفصل في كل يوم بصدقة 

maksudnya : pada setiap manusia itu ada tiga ratus enam puluh sendi , maka wajib keatas setiap manusia untuk bersedekah keatas setiap sendi itu dengan satu sedekah .

Lanjutan dari hadis ini , para sahabat bertanya kepada nabi s.a.w siapakah yang mampu menunaikan 360 sedekah ini?jawab nabi : ludahan yang kamu lihat didalam masjid dan kamu tanamkannya atau sesuatu yang kamu alihkan dari jalan manusia itu sudah memadai . namun jika tidak mampu melakukan perkara itu , dua rakaat dhuha memadai untuk kamu menunaikan sedekah keatas setiap sendi itu .
Wah...lihatlah bagaimana mudahnya ajaran islam .Islam tidak sekali-kali menganjurkan sesuatu diluar kemampuan manusia .Namun ganjarannya berlipat kali ganda .Dua rakaat dhuha menyamai 360 sedekah?subhanallahil 'azim...
Lantaran itu , marilah sama-sama kita memupuk hati sanubari kita untuk melaksanakan solat dhuha walaupun dengan 2 rakaat .Untuk mendapat ganjaran yang lebih , sayugia ditambah kepada 4 , 6 atau 8 rakaat . Itulah bilangan rakaat sunat dhuha , paling kurang 2 paling banyak 8.
Disana terdapat beberapa faedah yang terdapat dalam solat sunat dhuha . Antaranya :
1-boleh mengawal diri dari godaan syaitan .
2-menghapuskan dosa-dosa kecil .
3-berada dalam payungan Allah .
4-murah rezki .
5-melangsai 360 sedekah sendi manusia .

**SOLAT SUNAT DHUHA (ringkas)

1) Bilangan rakaat : 2 hingga 12 rakaat (2 rakaat 1 salam)
2) Waktu : Pagi anggaran 8.00 pagi hingga 11.00 pagi
Niatnya:
.......................................................
"Sahaja aku sembahyang sunat Dhuha 2 rakaat kerana Allah Ta'ala"
Baca ketika sujud yang terakhir - 3 kali
 .............................................................
Para ulama' ada mengesyorkan doa solat sunat dhuha yang seeloknya dibaca oleh kita semua :
اللهم إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اللهم إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَاْمًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ وَبِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِك وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِصْمَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّا لِحِينَ

**Maksudnya:

Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha itu waktu  DhuhaMu, kecantikanny adalah kecantikanMu,
keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, 
kekuasaan itu kekuasaanMu dan perlindungan itu perlindunganMu.
Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, turunkanlah, dan jika  di dalam bumi, keluarkanlah, 
jika sukar, permudahkanlah, jika haram, sucikanlah dan jika jauh, dekatkanlah.
Berkat waktu dhuha, kecantikan. keindahan, kekuatan, kekuasaanMu, 
limpahkan kepadaku segala yang Engkau telah limpahkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.

Itulah sedikit coretan yang dapat dikongsi bersama mudah-mudahan ia bermanfaat dan menjadi bekalan kita disana nanti insyaallah...wallahua'lam.

Saturday, October 30, 2010

Umur 40? ... Kalau ibarat matahari, umpamanya dah nak mulai condong ke arah terbenam.

        sinambungan dari .... http://bahrusshofa.blogspot.com/

Life Begins At 40 ?

Tulisan ese kali ni ese tujukan khas kepada sesiapa yang menjejaki usia 40 tahun. Kata-kata "life begins at 40" sering kita dengar, apa signifikannya usia 40 tahun ni. Sebenaqnya ramai yang bila dah sampai usia 40, perasaannya pun dah berubah, apa tidaknya kerana dah mulai memasuki usia tua. Kalau ibarat matahari, umpamanya dah nak mulai condong ke arah terbenam. Jadi untuk menyedapkan perasaan maka, terungkaplah kata-kata sedemikian. Tetapi terdapat juga kebenaran dalam ungkapan tersebut. Imamuna asy-Syafi`i RA tatkala menjejaki usia 40 tahun, beliau radhiyAllahu 'anhu berjalan dengan bertongkat. Apabila ditanya kenapa beliau bertongkat sedangkan beliau masih lagi gagah untuk berjalan tanpa tongkat. Maka Imam agung ini menjawab: "Untuk aku ingat bahawasanya aku ini seorang musafir (yakni seorang musafir yang sedang dalam perjalanan ke negeri yang abadi). " ... Allahu ... Allah, "the next life begins at 40".

Hujjatul Islam Imam al-Ghazali rahimahUllah menukil sebuah hadits dalam karya beliau "Ayyuhal Walad", di mana Junjungan Nabi SAW bersabda:-

من جاوز الأربعين ولم يغلب خيره شره فليتجهز إلي النار
"Sesiapa yang melepasi umur 40 tahun, tetapi kebajikannya tidak dapat mengatasi kejahatannya, maka bersedialah dia untuk ke neraka."
Hadits yang serupa juga dinukilkan oleh Syaikhul Islam Imam al-Haddad rahimahUllah dalam "Sabilul Iddikar" pada halaman 34. Juga dinyatakan dalam karya tersebut bahawa syaitan menyapu-nyapu wajah orang yang telah mencapai usia 40 tahun tetapi kebajikannya tidak melebihi kejahatannya dan berkata : "Demi ayahku, inilah wajah yang tidak akan berjaya."

Apa yang dinyatakan dalam riwayat-riwayat di atas, bukanlah untuk memutuskan harapan atau melemahkan semangat mereka-mereka yang telah mencapai atau melepasi usia 40 tersebut. Tetapi ianya hendaklah dipandang secara positif sebagai satu motivasi dan satu peringatan agar mereka-mereka yang telah mencapai usia tersebut untuk segera kembali ke jalan yang lurus, jika sekiranya mereka telah jauh dari jalan tersebut, dan bagi yang telah berada atas jalan yang lurus, biarlah tetap istiqamah dan terus mempertingkatkan ketaatan mereka. Ini adalah kerana waktu berangkat meninggalkan dunia yang fana ini semakin hampir. Maka jika sahaja para pemuda sibuk mempertingkatkan amal bekal ke negeri baqa', maka mereka-mereka yang telah mencapai usia 40 tahun ke atas hendaklah berlebih lagi. Entah berapa lama lagi masa yang ada sebelum meneruskan perjalanan ke negeri yang abadi. Bayangkanlah azabnya jika perjalanan diteruskan tanpa bekalan yang mencukupi .... Allahu ... Allah ...Rabbi sallim sallim. Maka seperti nasihat Imam asy-Sya'raani dalam "al-Bahrul Mawrud", lipatkanlah kasur kalian dan jangan tidur melainkan apabila mengantuk sangat, tingkatkan ibadah samada yang khas maupun yang umum sebagai bekalan di negeri abadi. Mudah-mudahan Allah memperbaikkan segala hal ehwal kita dan menjadikan kita tetap istiqamah atas jalan yang diredhaiNya.

Saturday, October 16, 2010

Aku pun turut menyampaikan ......

Sinambungan dari ....    http://ohbayu.com/tip-dari-rasulullah-melalui-mimpi/#more-2329

Tip Dari Rasulullah Melalui Mimpi

Sangat beruntung insan yang bermimpi Rasulullah. Kalau nak reconfirm, boleh email En Farid spt email di bawah:
Nama saya Mohammad Farid A. Hamid (faridh63@yahoo.com, telemerit@gmail.com)
Ini adalah pengakuan dan pengalaman saya. Setakat ini saya telah memberitahu kepada kawan-kawan rapat serta saudara-mara rapat sahaja.
Saya harap dengan pengakuan ini, dapatlah pengetahuan ini disampaikan kepada lebih ramai Muslimin, dan dengan itu juga berkurangan lah beban saya untuk menyampaikan. InsyaAllah dapat melepaskan diri saya dari tanggungjawab ini,sekurang-kurangnya.
Pada masa saya berumur 13 tahun, saya telah diserang demam yang amat panas, sehingga tidak boleh bangun. Kerana kesempitan hidup, saya hanya dapat makan ubat-ubat yang dibeli dari kedai serta “air badak” pemberian ibu saya.
Setiap malam, saya pasti meracau-racau, saya tidak lalu makan langsung. Ibu saya mengatakan, mata saya berkaca kerana terlalu panas, serta selalu meminta air kerana dahaga teramat sangat. Setelah hampir seminggu saya telantar di katil bujang, ibu saya dapat sedikit wang untuk membeli betik dan tembikai.
Kedua-duanya dipotong-potong dan direndam dalam air ais untuk saya makan. Setelah saya makan dengan selera terbuka, saya tertidur nyenyak.
Saya telah bermimpi yang kesemua bumi yang dipijak ini merkah, pecah dan segala bukit bukau, hutan rimba, belukar, rumah binaan, ranap dipukul ribut dan gempa.
Orang-orang bertempiran lari, serta menjerit-jerit. Yang anihnya, ada bahagian yang merkah tadi terapung-apung naik ke udara, dan ada bahagian yang jatuh laju entah kemana, bersama-sama orang-orang yang diatasnya.
Bahagian tanah yang terapung kemudiannya bercantum-cantum membentuk satu dataran yang sangat luas yang tiada apa pun diatasnya kecuali air hujan didalam lopak-lopak. Saya bersama-sama orang-orang lain yang berada di bahagian yang terapung ini berkumpul, sambil tolong menolong kerana ramai yang cedera, patah tulang serta luka-luka.
Sedang saya melutut membantu mereka yang cedera, seorang yang berjubah putih datang kepada saya dan mengatakan,
“Bacakan lah ayat-ayat ini kepada air dan berikan minum dan sapukan kebahagian yang luka serta patah, InsyaAllah akan sembuh. Ajarkan lah kepada yang lain”
Kemudian diberikan ayat-ayat tersebut seterusnya orang itu beredar. Kesemua yang selamat nampaknya mengikuti orang itu, menuju ke satu cahaya di timur.
Saya hanya sempat meihat capal yang dipakai oleh orang itu, bentuk capal yang anih serta unik. Saya turutkan suruhan orang tadi, memang terbukti berkesan.
Kemudian kami mengikuti orang-orang lain menuju cahaya itu diketuai oleh orang berjubah tadi.
Sedar saya dari tidur, saya dapati tilam saya dibasahi peluh, dan ibu saya mengatakan nafas saya terhenti henti, kemudian laju, kemudian terhenti-henti sewaktu saya tidur. Tapi, saya tidak lagi demam, dan kepala saya tidak pening lagi, terus sihat walaupun tidak bermaya.
Mimpi itu tetap bermain di fikiran saya, dan bentuk capal yang unik tu sentiasa berada difikiran. Saya selalu amalkan ayat-ayat tersebut, dan dengan izin Allah, banyak yang dapat saya bantu.
Satu hari, saya ternampak gambar didalam majalah, bentuk capal yang unik yang dipakai orang berjubah didalam mimpi saya. Capal tersebut dikatakan kepunyaan RasulAllah. Untuk mendapat kepastian, saya bertanyakan Ustadz Abdullah yang mengajar saya sewaktu itu.
Katanya, sekiranya mimpi yang dibacakan didalamnya ayat-ayat AlQuran, adalah benar, lebih-lebih lagi mimpi berjumpa RasulAllah, kerana syaitan tidak mungkin dapat menyerupai RasulAllah. Beliau kemudian dia memeluk saya, dan berkata,
“Awak amat beruntung, dapat mimpi berjumpa RasulAllah, kerana pada hemat saya mimpi awak adalah benar. Ikutilah pesan RasulAllah, dan ajarkan ayat-ayat itu kepada yang lain”.
Tuan-tuan, saudara dan saudari, saya meminta supaya sampaikan pesan ini kepada yang lain.
Bacalah…1) Surah Al-Fatihah dari Bismillah sehingga Amin, serta
2) Surah Al-Ikhlas (Tauhid, atau Qul Hu-Allah huAhad)
keatas air dan berikan minum serta sapu kebahagian yang sakit dengan niat untuk membantu dan mengurangkan sakit bagi sesiapa sahaja, kerana Allah Ta’ala. 

Itulah pesanan RasulAllah, dan saya telah menyampaikan.
InsyaAllah, diberkati Allah niat yang baik serta bantuan tuan-tuan. Tolong sampaikan dan ajarkan kepada yang lain, dan jangan minta bayaran dari pertolongan tuan-tuan.
Wassalam.
Mohammad Farid A. Hamid